Dalam beberapa waktu terakhir, Kuba menghadapi aksi protes besar-besaran atas krisis ekonomi dan pandemi Covid-19. Pemerintahan Presiden Miguel Diaz-Canel sendiri menduga ada upaya Amerika Serikat (AS) untuk memprovokasi protes tersebut.
"Saya menuduh pemerintah AS terlibat langsung dan sangat bertanggung jawab atas insiden yang terjadi pada 11 Juli, dan akan bertanggung jawab atas konsekuensinya," ujar Rodriguez, seperti dikutip
Sputnik, Rabu (14/7).
Pada Minggu (11/7), ribuan orang Kuba membanjiri jalan-jalan untuk menuntut digelarnya pemilu demi menyelesaikan krisis ekonomi. Menurut media lokal, aksi protes terjadi di delapan kota, termasuk Havana.
Menanggapi aksi protes, Presiden Joe Biden mengatakan AS akan bersama rakyat Kuba. Pernyataan itu dianggap munafik oleh pejabat Kuba karena sanksi AS telah memicu krisis ekonomi di negara tersebut.
Seiring dengan berjalannya protes, muncul seruan agar AS memberikan intervensi kemanusiaan untuk Kuba. Namun Rodriguez menyebut, intervensi kemanusiaan hanya akan membukakan jalan bagi militer AS untuk masuk ke Kuba.
"Meminta intervensi kemanusiaan di Kuba sama dengan meminta intervensi militer oleh AS," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: