Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas menegaskan AS tidak akan menerima para pengungsi, khususnya mereka yang pergi dengan berlayar.
"Waktunya tidak pernah tepat untuk mencoba migrasi melalui laut. Bagi mereka yang mempertaruhkan hidup, risiko ini tidak layak diambil. Izinkan saya menjelaskan: Jika Anda pergi lewat laut, Anda tidak boleh datang ke Amerika Serikat," ujarnya pada Selasa (13/7), seperti dikutip
New York Post.
Menurut Mayorkas, sudah ada 20 pengungsi yang kehilangan nyawa dalam beberapa pekan terakhir ketika mencoba melintasi Selat Florida dan laut Karibia.
"Perairan Selat Florida dan Karibia berbahaya, apalagi sekarang kita telah memasuki musim badai. Orang akan mati. Transit itu berbahaya dan tak kenal ampun," imbaunya.
Tahun lalu, ia mencatat, terdapat 470 warga Kuba yang telah dicegat, hampir sepuluh kali lipat dari tahun sebelumnya.
Mayorkas sendiri merupakan keluarga dari pengungsi Kuba yang melarikan diri ke AS setelah Fidel Castro berkuasa. Ia mengaku mengerti ketakutan yang dirasakan para pengungsi, namun melarikan diri melalui jalur berbahaya berisiko.
Saat ini, Haiti tengah dilanda kekacauan setelah Presiden Jovenel Moise dibunuh oleh sekelompok orang. Polisi sendiri telah menangkap 20 orang, yang diidentifikasi sebagai warga Koombia dan AS. Muncul dugaan bahwa AS terlibat dalam upaya pembunuhan Moise.
Sementara itu, sejak akhir pekan lalu, gelombang protes besar-besaran muncul di Kuba karena krisis ekonomi dan pandemi Covid-19. Pemerintah menuding AS telah memprovokasi protes tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: