Dalam wawancaranya dengan
Deutsche Welle pada Rabu (14/7), keputusan AS tersebut seakan membiarkan warga sipil AS "dibantai" oleh Taliban.
"Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan. Mereka hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya," ujar Bush.
Pasukan AS dikirim ke Afghanistan pada musim gugur 2001, setelah serangan 11 September, di bawah pemerintahan Bush.
Sekitar 20 tahun kemudian, Biden memutuskan untuk menarik semua pasukan dari Afghanistan, dengan tenggat waktu 11 September 2021. Keputusan tersebut diikuti oleh pasukan yang dikirim negara-negara NATO.
Sebagian besar dari 2.500 sisa pasukan AS dan 7.500 pasukan NATO saat ini telah pergi. Sementara itu, Taliban meningkatkan kekerasannya dengan berusaha merebut sejumlah wilayah di Afghanistan.
Meski begitu, Biden bersikeras, bahwa sudah waktunya bagi AS untuk menarik pasukannya dari Afghanistan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: