Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kerusuhan Di Afsel, Para Pengusaha Menjerit: Bertahun-tahun Saya Bangun Bisnis Ini Dan Musnah Dalam Sehari

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 15 Juli 2021, 12:44 WIB
Kerusuhan Di Afsel, Para Pengusaha Menjerit: Bertahun-tahun Saya Bangun Bisnis Ini Dan Musnah Dalam Sehari
Orang-orang menjarah area dekat gudang yang terbakar setelah kekerasan meletus menyusul pemenjaraan mantan pemimpin Afrika Selatan Jacob Zuma, di Durban, Afrika Selatan, 14 Juli 2021/Net
rmol news logo Kerusuhan yang berlangsung berhari-hari di Afrika Selatan menimbulkkan banyak kerugian. Para pengusaha di pusat perbelanjaan Diepkloof Soweto yang terdampak, menjerit. Mereka berbicara kepada penduduk setempat untuk bekerja sama mengakhiri kerusuhan yang hanya merugikan semua pihak.  

Thandi Johnson, seorang pengusaha yang memiliki toko di dalam Diepkloof Mall merasa sangat terpukul. Bisnis yang dia jalankan selama 12 tahun, habis sekejap hanya dalam satu hari, ketika para perusuh merusak dan menjarah habis semua isinya.

"Saya orang Sowetan, saya lahir di sini, saya menjalankan bisnis di sini, saya membantu masyarakat di sini, dan (ternyata) ini adalah ucapan terima kasih (yang saya terima)," kata Johnson dengan suara yang menahan amarah, memandnag tokonya yang digeledah.

“Dua belas tahun saya telah mengerjakan bisnis ini dan itu hancur dalam satu hari,” katanya, sepertui dilaporkan BBC, Kamis (15/7).

Ia mengisahkan, para perusuh mendorongnya dengan keras, walau ia telah mengatakan bahwa ia berada di pihak mereka. "Tapi mereka semakin merangsek masuk ke dalam dan merampas semuanya. Lihat!" katanya sambil menunjuk ke rak-rak kosong.

“Padahal saya adalah orang asli sini! Saya orang Sowetan! Saya lahir di sini.”

Johnson mengatakan dia khawatir asuransi tidak akan menanggung kerugian yang ia derita karena tidak ada klaim untuk kekerasan karena politik. "Tamat, bisnis saya selesai!" katanya sedih.

Apa yang dikatakan Johnson senada dengan pengushaa lainnya di distrik itu.

Kerusuhan yang melanda Afrika Selatan dipicu oleh pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma.

Polisi Afrika Selatan mengatakan 72 orang telah tewas dan 1.234 telah ditangkap dalam gelombang kerusuhan yang melanda provinsi KwaZulu-Natal dan Gauteng.

Banyak dari kematian itu disebabkan oleh kekacauan yang terjadi saat ribuan orang mencuri makanan, peralatan listrik, minuman keras dan pakaian dari toko-toko, kata Mayor Jenderal Polisi Mathapelo Peters dalam sebuah pernyataan.

Sebagian toko dan pabrik pun tak luput dari aksi pembakaran. Mendorong pemerintah untuk menutup sementara pom bensin dan tidak menjual bensin eceran, khawatir digunakan untuk kekacauan yang lebih luas.

Salah satu pemimpin komunitas mengatakan bahwa semua orang mestinya mengambil tanggung jawab dan melindungi apa yang tersisa dari ekonomi kota itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA