Para tersangka juga terlibat dalam pemalsuan sertifikat bebas Covid-19 yang memuluskan jalan bagi orang-orang untuk bisa menjadi bagian dari 60.000 yang diijinkan melaksanakan ibadah haji tahun ini yang pelaksanaannya telah diperketat akibat pandemi.
Yang cukup mengejutkan, di antara 120 tersangka itu, sembilan di antaranya adalah pejabat kementerian kesehatan.
Semua tersangka mengaku bersalah dan siap untuk mengikuti proses penyelidikan dan persidangan.
Penggrebekan para tersangka terjadi pada Kamis (15/7), hanya beberapa hari sebelum hari Idul Adha, seperti dilaporkan
AFP.
Para tersangka diduga menggunakan media sosial untuk mengiklankan layanan mereka. Aktivitas ilegal yang mereka lakukan adalah mengubah status infeksi dan status vaksinasi.
Ada sembilan warga asing dan 12 warga Arab yang bertindak sebagai perantara dalam penipuan tersebut.
Pihak berwenang Saudi mengumumkan pada Juli bahwa dua pejabat kementerian kesehatan termasuk di antara beberapa tersangka yang ditangkap dalam konspirasi serupa untuk mengubah data virus corona secara ilegal.
Lebih dari 21 juta vaksin virus corona memang telah diberikan di negara Teluk berpenduduk 34 juta orang itu, menurut data kementerian kesehatan yang diterbitkan pada hari Kamis.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: