Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Sepakat Dengan Jerman Soal Nord Stream 2, AS: Teman Baik Bisa Tidak Setuju

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 16 Juli 2021, 11:16 WIB
Tak Sepakat Dengan Jerman Soal Nord Stream 2, AS: Teman Baik Bisa Tidak Setuju
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Donald Trump/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat Joe Biden menerima kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel di Gedung Putih pada Kamis (15/7). Sejumlah isu menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral keduanya, tidak terkecuali persoalan Nord Stream 2.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Terkait proyek pipa gas alam Nord Stream 2 antara Jerman dan Rusia, Biden sekali lagi memberikan keberatannya karena khawatir dengan keamanan Eropa dan Ukraina.

Meski begitu, baik Biden dan Merkel mengatakan akan mencari langkah-langkah praktis bersama untuk mencegah proyek tersebut digunakan Rusia sebagai senjata dan menimbulkan ancaman.

"Teman baik bisa tidak setuju," ujar Biden kepada wartawan usai bertemu Merkel, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu Merkel mengatakan, Rusia dapat menghadapi sanksi Uni Eropa jika melanggar perjanjiannya untuk melanjutkan pengiriman pasokan gas melalui Ukraina.

"Kami berbicara tentang Rusia dan Ukraina, dalam konteks ini juga tentang Nord Stream 2. Kami telah sampai pada penilaian yang berbeda mengenai apa yang dibutuhkan proyek ini," kata Merkel.

Proyek Nord Stream 2 senilai 11 miliar dolar AS akan mengirimkan gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik, melewati Ukraina. Saat ini proyek tersebut sudah mencapai 98 persen.

AS sendiri khawatir proyek tersebut akan meningkatkan ketergantungan Eropa pada Rusia. Selain itu, dengan proyek tersebut, Rusia akan menghentikan pengiriman gas ke Ukraina.

Rusia sendiri berulang kali mengatakan proyek Nord Stream 2 murni usaha komersial dan tidak akan menjadi persaingan tidak sehat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA