Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tepis Tuduhan Biden Tentang Membunuh Orang Lewat Disinformasi, Facebook: Kami Justru Bantu Menyelamatkan Nyawa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 17 Juli 2021, 16:40 WIB
Tepis Tuduhan Biden Tentang Membunuh Orang Lewat Disinformasi, Facebook: Kami Justru Bantu Menyelamatkan Nyawa
Ilustrasi/Net
rmol news logo Facebook buka suara atas pernyataan terbaru Presiden AS Joe Biden yang mengatakan bahwa platform media sosial tersebut telah ikut 'membunuh orang' dengan membiarkan disinformasi.

Pernyataan tersebut dilontarkan Biden saat menanggapi pertanyaan wartawan soal bahaya disinformasi di masa pandemi pada Jumat (16/7). Saat itu, Biden ditanya apa pesannya ke platform seperti Facebook.

"Mereka membunuh orang. Satu-satunya pandemi yang kita miliki adalah di antara yang tidak divaksinasi," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/7).

Facebook dengan cepat menanggapi Biden lewat sebuah pernyataan yang dirilis juru bicara perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut.

"Faktanya, lebih dari 2 miliar orang telah melihat informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak daripada tempat lain di internet," kata Facebook.

"Kami tidak akan terganggu oleh tuduhan yang tidak didukung oleh fakta," lanjutnya.

Platform media sosial itu juga mengatakan bahwa lebih dari 3,3 juta orang Amerika telah menggunakan alat pencari vaksin Facebook, yang membantu mencari tahu di mana pusat distribusi vaksin terdekat.  

"Fakta menunjukkan bahwa Facebook membantu menyelamatkan nyawa. Titik," bunyi pernyataan itu.

Di hari yang sama, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan platform media sosial perlu mengambil tindakan cepat terhadap posting berbahaya dan pengguna dihukum karena menyebarkan informasi yang salah.

Platform media sosial, termasuk Twitter dan Facebook, mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir karena kegagalan mereka untuk secara konsisten mengekang informasi yang salah atau konten berbahaya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA