Polisi pada Sabtu (17/7) menuturkan, dari 143 orang yang meninggal akibat banjir bandang di Jerman bagian barat, sebanyak 98 di antaranya ditemukan di distrik Ahrweiler, selatan Cologne.
Sementara itu, di wilayah yang sama, ratusan orang masih hilang atau tidak dapat terjangkau karena air yang tinggi dan jaringan komunikasi yang terputus.
Bencana alam terburuk di Jerman sejak Perang Dunia II itu membuat 700 warga dievakuasi setelah sebuah bendungan di kota Wassenberg jebol pada Jumat malam (16/7),
Di Erftadt, negara bagian North Rhine-Westphalia (NRW), sedikitnya 45 orang meninggal dunia.
"Kami berduka dengan mereka yang kehilangan teman, kenalan, anggota keluarga. Nasib mereka mencabik-cabik hati kita," ujar Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, seperti dikutip
Reuters.
Steinmeier mengatakan, membutuhkan waktu berpekan-pekan untuk menilai kerusakan yang diakibatkan banjir.
Sementara itu, Kanselir Angela Merkel yang pulang dari kunjungan ke Washington dijadwalkan untuk melihat situasi terkini di Rhineland Palatinate pada Minggu (18/7).
Pihak berwenang di Belgia saat ini tengah mengupayakan pencarian 103 orang yang masih hilang atau tidak dapat dijangkau.
Banjir yang mulai menyusut membuat warga Belgia mulai memilah barang-barang yang rusak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.