Data itu dikemukakan pertama kali oleh koordinator virus corona Gedung Putih Jeff Zients pada Jumat lalu (16/7). Dia mengungkapkan bahwa 1 dari 5 dari semua kasus Covid-19 di Amerika Serikat, atau sekitar 20 persen, tercatat di Florida.
Dengan demikian, Florida saat ini menjadi negara bagian ketiga yang paling parah terkena dampak Covid-19 di negeri Paman Sam, dengan hampir 2,5 juta kasus yang dikonfirmasi.
Melihat situasi tersebut, Direktur Jenderal Kuba untuk urusan Amerika Serikat Carlos F de Cossio mempertanyakan soal apakah intervensi kemanusiaan di Florida akan dilakukan atau tidak.
"Apakah intervensi kemanusiaan sudah beres?" tanyanya, dalam cuitan di Twitter akhir pekan ini.
Pertanyaan ini mengundang banyak reaksi dari warganet, terutama yang berasal dari Amerika Serikat.
“Tolong selamatkan kami. Rakyat Amerika mendambakan kebebasan,†komentar seorang pengguna media sosial.
Perhatian publik mulai tertuju pada Gubernur Florida Ron DeSantis. Pasalnya, dia melonggarkan pembatasan virus corona di negara bagiannya seminimal mungkin sejak beberapa bulan lalu.
Pada September 2020, DeSantis mencabut pembatasan jarak sosial untuk bar dan restoran. Kemudian pada April 2021, dia secara resmi melarang paspor vaksin melalui perintah eksekutif yang melarang bisnis memerlukan bukti vaksinasi Covid-19.
Bukan hanya itu, pada Mei 2021, DeSantis melangkah lebih jauh dan mengumumkan niatnya untuk mengampuni semua orang di Florida yang dituduh melanggar pembatasan Covid-19 pada masker wajah dan jarak sosial.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: