Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putri Dubes Diculik, Afghanistan Tarik Diplomat-diplomatnya Dari Pakistan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 19 Juli 2021, 08:56 WIB
Putri Dubes Diculik, Afghanistan Tarik Diplomat-diplomatnya Dari Pakistan
Dutabesar Afghanistan untuk Pakistan Najibullah Alikhil/Net
rmol news logo Afghanistan telah menarik dutabesar dan diplomat-diplomatnya dari ibukota Pakistan, Islamabad setelah insiden penculikan dan penyiksaan terhadap putri Dutabesar Najibullah Alikhil.  

"Pemerintah Afghanistan memanggil dutabesar dan diplomat senior ke Kabul sampai ancaman keamanan benar-benar hilang, termasuk penangkapan dan hukuman para pelakunya," ujar Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada Minggu (18/7), seperti dikutip Reuters.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyesalkan keputusan tersebut dan berharap pemerintah Afghanistan dapat mempertimbangkannya kembali.

"Menteri Luar Negeri bertemu dengan Dutabesar Afghanistan hari ini, menyoroti semua langkah yang diambil pemerintah dalam konteks ini, dan meyakinkan kembali tentang kerjasama penuh," jelas kementerian.

Putri Dubes Alikhil, Silsila Alikhil diculik dan disiksa dengan kejam oleh orang-orang tidak dikenal saat melakukan perjalanan pulang pada Jumat (16/7).

Selama lima jam penculikan, wanita 26 tahun itu dipukul di kepala, sementara pergelangan tangan kakinya diikat dengan tali. Setelah dibebaskan, polisi langsung melarikan Alikhil ke rumah sakit.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah menetapkan kasus ini sebagai prioritas utama, dan memerintahkan agar pelaku ditangkap dalam kurun waktu 48 jam.

Afghanistan dan Pakistan memiliki hubungan yang tidak baik sebagai negara tetangga. Hubungan keduanya kerap dipenuhi kebencian dan permusuhan.

Selama ini, Afghanistan menyebut Pakistan menjadi tempat perlindungan para pejuang Taliban. Sedangkan Islamabad menuduh Afghanistan mengizinkan Taliban menggunakan wilayah mereka untuk menyerang Pakistan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA