Dalam konferensi pers pada Senin (19/7), Erdogan mendesak Taliban mengakhiri pendudukannya di Afghaniatan yang memicu meningkatnya kekerasan di sana.
"Taliban harus mengakhiri pendudukan tanah saudara-saudara mereka," ujar Erdogan, seperti dimuat
Daily Sabah.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki berencana untuk berbicara dengan Taliban mengenai situasi di bandara Kabul.
Sejak Amerika Serikat (AS) dan NATO memutuskan untuk menarik semua pasukannya dari Afghanistan, Turki menawarkan diri untuk menjaga bandara Kabul sebagai rute penting yang menjadi pintu gerbang utama ke ibukota.
Keamanan bandara sangat penting untuk operasi misi diplomatik dari Afghanistan saat pasukan asing ditarik.
Selain itu, bandara Kabul juga berada di lokasi yang strategis, dekat dengan istana presiden Afghanistan dan misi diplomatik asing di Kabul, serta satu-satunya tempat untuk mengevakuasi para diplomat dalam situasi darurat.
Tawaran Turki sendiri ditanggapi kritik oleh Taliban yang menyebutnya sebagai strategi tercela.
"Imarah Islam Afghanistan mengutuk keputusan tercela ini. Jika pejabat Turki gagal mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan melanjutkan pendudukan negara kami, Imarah Islam akan mengambil sikap menentang mereka," ujar Taliban.
Afghanistan telah menyaksikan lonjakan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, khususnya sejak pasukan asing mulai menarik diri pada Mei.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: