Lewat cuitan di akun Twitter-nya pada Selasa (20/7), Morales menyebut kemenangan Castillo sebagai kemenangan yang bermartabat.
"Akhirnya juri pemilu nasional memproklamirkan saudara kita, Pedro Castillo sebagai presiden Peru," ujar Morales.
"Ini adalah kemenangan martabat dan persatuan orang-orang yang rendah hati atas neoliberalisme. Pedro akan mengajarkan bagaimana memerintah untuk orang-orang yang paling terpinggirkan dan dikorbankan," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Bolivia di bawah pemerintahan Presiden Luis Acre juga telah menyampaikan ucapan selamat kepada Castillo.
"Bolivia mendoakan yang terbaik untuk keberhasilannya selama masa jabatannya sebagai Presiden Peru dan menyatakan kesediaan untuk terus memperdalam ikatan persaudaraan yang bersejarah," ujar kementerian.
Dalam pemilu yang digelar bulan lalu, Castillo berhasil mengantongi kemenangan dengan selisih 44 ribu suara saingannya, Keiko Fujimori.
Dengan selisih tersebut, Fujimori mengajukan gugatan terkait kecurangan pemilu sehingga keputusan resmi dari komisi pemilu tertunda.
Namun pada awal pekan ini, otoritas pemilu mengumumkan Castillo yang merupakan mantan guru dan pemimpin serikat pekerja itu telah memenangkan pemilu dengan lebih dari 50 persen suara.
Pengumuman tersebut membuat pria 51 tahun itu akan segera dilantik sebagai presiden Peru pada 28 Juli.
"Kami akan bekerja sama dan menyatukan negara ini. Kami akan menolak apapun yang bertentangan dengan demokrasi," ujar Castillo dalam pidatonya setelah resmi dinyatakan menang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: