Barrack yang juga ketua komite pelantikan Trump pada 2017 menjadi satu di antara tiga orang yang didakwa di pengadilan federal di Brooklyn, New York. Ia ditangkap pada Selasa (20/7) di Santa Monica, California.
Dua orang lainnya adalah Matthew Grimes dari Aspen dan Rashid Sultan Rashid Al Malik Alshahhi dari Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip dari laporan
Associated Press, pengusaha real estate berusia 74 tahun itu terjerat kasus konspirasi, menghalangi keadilan, dan membuat beberpa pernyataan palsu selama interogasi pada Juni 2019 dengan penegak hukum.
Menurut pengadilan, Barrack memanfaatkan persahabatannya dengan Trump untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri AS yang menguntungkan UEA.
"Para terdakwa berulang kali memanfaatkan persahabatan Barrack dan akses ke kandidat yang akhirnya terpilih sebagai presiden, pejabat tinggi kampanye dan pemerintah, dan media Amerika untuk memajukan tujuan kebijakan pemerintah asing tanpa mengungkapkan kesetiaan mereka yang sebenarnya," ujar Penjabat Asisten Pengacara Jenderal Mark Lesko.
Jaksa mengatakan, Barrack tidak hanya setuju untuk mempromosikan kepentingan kebijakan luar negeri UEA melalui akses dan pengaruhnya, tetapi juga memberi pejabat pemerintah UEA informasi sensitif tentang perkembangan dalam pemerintahan Trump, termasuk bagaimana penilaian pejabat senior AS tentang blokade Qatar yang dilakukan oleh UEA dan negara Timur Tengah lainnya.
"Lebih buruk lagi, dalam komunikasinya dengan Al Malik, terdakwa membingkai upayanya untuk mendapatkan posisi resmi di dalam pemerintahan sebagai posisi yang akan memungkinkannya untuk lebih memajukan kepentingan UEA, daripada kepentingan Amerika Serikat," lanjut jaksa.
Seorang jurubicara mengatakan, Barrack akan mengaku tidak bersalah.
Sementara itu, ia dijadwalkan akan muncul di pengadilan federal California Selatan, di mana jaksa akan meminta hakim untuk membawanya ke New York.
Forbes memperkirakan, Barrack memiliki kekayaan bersih hingga 1 miliar dolar AS, dan memiliki akses pesawat pribadi.
Jaksa juga menggambarkan Barrack sebagai individu yang sangat kaya dan memiliki ikatan kuat dengan Lebanon, UEA, serta Kerajaan Arab Saudi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.