Wall Street Journal pada Kamis (22/7) melaporkan, AS bermaksud untuk membangun perumahan sementara di Camp As Sayliyah di Qatar dan Camp Buehring di Kuwait.
Fasilitas tersebut akan dirancang untuk menampung para penerjemah untuk jangka waktu setidaknya 18 bulan, hingga Visa Imigran Khusus mereka untuk pindah AS disetujui.
Fasilitas itu juga dipenuhi dengan ribuan paket yang berisi barang-barang kesehatan, makanan, dan kebutuhan Muslim.
Tindakan untuk menampung para penerjemah dan keluarga mereka diperkirakan akan memakan ratusan juta dolar AS yang diambil dari pembayar pajak.
Awal pekan ini, Pentagon setuju untuk menggunakan pangkalan militer Fort Lee di negara bagian Virginia untuk sementara menampung para penerjemah Afghanistan dan keluarga mereka yang telah menyelesaikan proses pemeriksaan keamanan.
Pekan lalu, Komando Pusat AS mengatakan penarikan pasukan dari Afghanistan sudah lebih dari 95 persen selesai. Sementara itu, laporan menunjukkan bahwa gerakan Taliban sekarang menguasai 85 persen Afghanistan, dan sekitar 90 persen perbatasan Afghanistan dengan negara-negara tetangga.
Kekerasan Taliban di Afghanistan meningkat sejak AS menarik pasukannya. Para penerjemah dan karyawan yang bekerja pada militer dan diplomatik AS mengaku khawatir jika Taliban akan melakukan pembalasan pada mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: