Sejak akhir 2018, AS di bawah pemerintahan Donald Trump, meluncurkan kampanye "China Initiatives" untuk mengidentifikasi kasus-kasus pencurian teknologi oleh China. Kampanye ini banyak menjerat akademisi China yang berada di AS, termasuk Tang.
Tang merupakan peneliti tamu di Fakultas Kedokteran Universitas California Davis. Ia ditangkap pada Juli tahun lalu atas penipuan visa dengan menyembunyikan latar belakangnya yang memiliki keterkaitan dengan militer China.
Sebelum penangkapannya, Tang mencari perlindungan di konsulat China di San Francisco, menyusul interogasi FBI dengan ibu dan putrinya.
Ia dijadwalkan menjalani sidang di Pangdilan Distrik California pada Senin (26/7). Namun Departemen Kehakiman AS pada Kamis (22/7) telah membatalkan semua tuduhan terhadapnya, seperti dimuat
Reuters.
Sebelumnya, pihak pembela mendesak agar kasus Tang dihentikan karena tidak adanya bukti yang cukup jelas atas tuduhan tersebut.
Namun Departemen Kehakiman sendiri tidak memberikan alasan lebih lanjut dari keputusan untuk menarik semua tuduhan terhadap Tang.
Pengumuman ini muncul ketika Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengumumkan jadwal untuk mengunjungi China. Ia direncanakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi dan pejabat China lainnya.
Kunjungan itu diperkirakan sebagai awal untuk mengatur pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping pada akhir tahun ini.
Selain Tang, setidaknya lima peneliti China ditangkap tahun lalu karena masalah serupa, dua di antaranya masih di penjara.
Kelompok-kelompok kebebasan sipil, seperti American Civil Liberties Union dan Asian Law Caucus, telah menyuarakan keprihatinan tentang kasus-kasus tersebut. Mereka mengatakan kasus-kasus itu mencerminkan bias anti-China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: