Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Emmanuel Macron Tuntut Klarifikasi Soal Skandal Pegasus, Menhan Israel Terbang Ke Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 28 Juli 2021, 07:22 WIB
Emmanuel Macron Tuntut Klarifikasi Soal Skandal Pegasus, Menhan Israel Terbang Ke Prancis
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz/Net
rmol news logo Skandal Pegasus yang diungkap sejumlah media dan organisasi baru-baru ini membuat pemerintah Israel dituntut memberikan klarifikasi, termasuk dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dilaporkan akan terbang ke Prancis untuk membahas skandal Pegasus, termasuk informasi bahwa alat mata-mata itu digunakan untuk menargetkan Macron, seperti dilaporkan Times of Israel.

Gantz akan mengunjungi Prancis untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Florence Parly pada Rabu (28/7). Selain skandal Pegasus, keduanya juga akan membahas isu keamanan strategis hingga kesepakatan nuklir Iran.

Pengungkapan skandal penggunaan alat mata-mata atau spyware Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO, diterbitkan oleh sejumlah media dan beberapa organisasi pada 18 Juli.

Dilaporkan, alat tersebut telah meretas setidaknya 50 ribu nomor telepon di berbagai negara, mayoritas miliki politisi terkemuka, aktivis HAM, pengacara, jurnalis, hingga eksekutif bisnis.

Di antara mereka yang masuk dalam daftar target adalah Macron, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Irak Barham Salih, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Perdana Menteri Maroko Saad-Eddine El Othmani, mantan Perdana Menteri Belgia, dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Kemudian pada Selasa (20/7), surat kabar Prancis, Le Monde, memuat, upaya memata-matai Macron telah dilakukan oleh Dinas Intelijen Maroko pada 2019.

Le Monde menyebut, nomor telepon Macron dan Perdana Menteri Prancis saat itu, Edouard Philippe, serta 14 menteri lainnya ikut menjadi sasaran peretasan.

Baru-baru ini, Macron dikabarkan telah mengganti ponsel dan nomor teleponnya akibat dugaan tersebut. Macron bahkan menuntut klarifikasi dari pemerintah Israel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA