Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,1 Persen Tahun 2021, Kenapa?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 28 Juli 2021, 22:44 WIB
ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,1 Persen Tahun 2021, Kenapa?
Menurut ADB, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini diperkirakan akan lebih lambat dari proyeksi sebelumnya/Net
rmol news logo Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 ini diperkirakan akan lebih lambat dari proyeksi sebelumnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam laporan terbaru berjudul "Asian Development Outlook Supplement - July 2021", Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik di Indonesia dari semula 4,5 persen menjadi 4,1 persen.

Hal itu dikarenakan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi serta kebijakan pembatasan atau penguncian yang diterapkan oleh Indonesia.

"Penguncian akan menghambat pemulihan yang sedang berlangsung yang dimulai pada kuartal tiga tahun 2020 serta berlanjut hungga kuartal dua 2021 ketika aktivitas terus meningkat," begitu penjelasan ADB dalam laporan tersebut.

Sementara itu, untuk tahun 2022 mendatang, dalam laporan yang sama, ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia masih berada pada tingkatan yang tidak jauh berbeda, yakni di angka 5 persen.

Revisi mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh ADB bukan hanya tertuju pada Indonesia, namun juga pada sejumlah negara lainnya serta kawasan secara keseluruhan.

"ADB sedang memproyeksikan prospek pertumbuhan 2021 untuk negara berkembang Asia karena wabah Covid-19 yang baru, varian virus baru, dan peluncuran vaksin yang tidak merata memperlambat pemulihan di beberapa ekonomi di kawasan ini," begitu keterangan yang dirilis ADB.

Khusus di kawasan Asia Tenggara sendiri, di mana Indonesia termasuk di dalamnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi juga direvisi dari semula 4,4 persen menjadi 4,0 persen secara keseluruhan pada tahun 2021 ini. Alasannya serupa, yakni karena beberapa negara memberlakukan kembali pembatasan pandemi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA