Aksi protes pada Selasa (27/7) itu diadakan untuk mendukung Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang berjuang melawan Taliban untuk merebut kembali distrik-distrik yang jatuh ke tangan kelompok itu dalam beberapa bulan terakhir.
Dari laporan
The Hindustan Times, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang serangan Taliban.
Serangan Taliban meningkat sejak Amerika Serikat (AS) dan NATO mulai menarik pasukannya dari Afghanistan.
Mantan kepala CIA David Petraeus sendiri memperingatkan, penarikan tergesa-gesa dari pasukan AS akan menjerumuskan Afghanistan ke dalam perang saudara.
Data dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mencatat, korban sipil di Afghanistan pada paruh pertama 2021 sudah mencapai rekor, yaitu 1.659 orang tewas dan 3.254 lainnya terluka.
Pada Selasa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ashraf Ghani, menekankan dukungan untuk memerangi Taliban.
Stoltenberg berjanji akan mendukung Afghanistan melalui pendanaan, kehadiran sipil, dan pelatihan militer di luar negeri.
"Situasi keamanan di Afghanistan tetap sangat menantang, dan membutuhkan penyelesaian yang dinegosiasikan," ucapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: