Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bersitegang dengan Azerbaijan, Armenia Minta Pasukan Rusia Berjaga di Perbatasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 29 Juli 2021, 17:00 WIB
Bersitegang dengan Azerbaijan, Armenia Minta Pasukan Rusia Berjaga di Perbatasan
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah mengusulkan agar pasukan perbatasan Rusia ditempatkan di sepanjang perbatasan negaranya dengan Azerbaijan/Net
rmol news logo Hubungan antara dua negara tetangga, Armenia dan Azerbaijan kembali tegang. Kedua negara saling menuduh satu sama lain telah melanggar gencatan senjata.

Di tengah situasi tersebut, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah mengusulkan agar pasukan perbatasan Rusia ditempatkan di sepanjang perbatasan negaranya dengan Azerbaijan.

"Mengingat situasi saat ini, saya pikir masuk akal untuk mempertimbangkan pertanyaan tentang penempatan pos penjaga perbatasan Rusia di sepanjang perbatasan Armenia-Azeri," kata Pashinyan seperti dikutip pada pertemuan pemerintah oleh kantor berita TASS dan dimuat ulang Al Jazeera pada Kamis (29/7).

Dia mengatakan bahwa Armenia sedang bersiap untuk membahas usulan tersebut dengan Rusia. Menurutnya, langkah itu akan memungkinkan pekerjaan dilakukan pada demarkasi dan delimitasi perbatasan tanpa risiko bentrokan militer.

Langkah ini diambil oleh Armenia bukan tanpa sebab. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan bahwa pasukan Azerbaijan telah melepaskan tembakan ke posisi Armenia di bagian Gegharkunik di perbatasan pada Kamis pagi (29/7). Hal ini mendorong Armenia untuk membalas tembakan.

Di sisi lain, keterangan berbeda dilontarkan oleh Kementerian Pertahanan Azerbaijan. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Armenia telah melepaskan tembakan dengan senapan mesin dan peluncur granat ke arah sebuah desa di wilayah Kelbajar, dan telah melemparkan granat tangan. Mereka mengklaim bahwa pasukan Azerbaijan hanya membalas tembakan.

Lalu apa peranan pasukan Rusia dalam situasi tersebut?

Diketahui bahwa Armenia dan Azerbaijan baru saja menyepakati perjanjian gencatan senjata pekan ini, setelah beberapa bentrokan di perbatasan kembali terjadi. Rusia mengambil peranan penting untuk menengahi kedua negara itu.

Hubungan Armenia dan Azerbaijan sendiri memburuk, terutama pada tahun lalu di mana kedua belah pihak terlibat pertempuran pada bulan September hingga November 2020.

Pada saat itu, pasukan Azerbaijan mendepak pasukan etnis Armenia dari wilayah kantung yang disengketakan, Nagorno-Karabakh. Saat itu, Rusia juga mengambil peran untuk memediasi Armenia dan Azerbaijan demi mengakhiri konflik.

Sejak saat itu, Rusia mengerahkan sekitar 2.000 penjaga perdamaian di daerah itu untuk mengawasi perjanjian. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA