Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menggambarkan tindakan Saied kemungkinan telah berlawanan dengan konstitusi. Ia pun mendesak Saied untuk mengembalikan Tunisia ke jalur demokrasi.
Hal itu disampaikan Blinken dalam sebuah wawancara dengan
Al Jazeera pada Kamis (29/7), beberapa hari setelah ia berbicara dengan Saied pada Senin (26/7).
Pernyataan Blinken tampak lebih keras dari komentar pemerintah AS sebelumnya terkait situasi di Tunisia.
Sementara itu, dari laporan
Reuters, Saied menyerukan keadaan darurat nasional atas pandemi dan pemerintahan yang buruk untuk memberhentikan perdana menteri, membekukan parlemen dan merebut kendali eksekutif.
Empat hari setelah Saied mengumumkan langkahnya, dia belum menunjuk perdana menteri baru atau memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana dia menangani periode 30 hari pembekuan parlemen.
Pada Kamis, Saied menunjuk penasihat keamanan nasionalnya untuk mengambil alih Kementerian Dalam Negeri tetapi berjanji untuk menegakkan hak dan kebebasan.
"Tidak ada yang ditangkap. Tidak ada yang dirampas haknya," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: