Adalah Alexander Yuk Ching Ma, seorang agen CIA yang bekerja dari 1982 hingga 1989. Ia ditangkap pada Agustus 2020 karena diduga membocorkan informasi rahasia ke China.
Dengan ancaman hukuman seumur hidup, Ma saat ini tengah meminta evaluasi kompetensi mental karena ia menyakini menderita penyakit Alzheimer.
Dari dokumen pengadilan yang dikutip
Associated Press pada Jumat (30/7), pengacaranya, Birney Bervar telah mengajukan mosi permintaan evaluasi kompetensi mental setelah bertemu kliennya.
"Ma mengatakan dia tidak bisa mengingat banyak hal dan dia yakin itu mengganggu kemampuannya untuk membantu dengan baik dalam pembelaannya," begitu mosi yang diajukan Bervar.
Jaksa telah mendakwa Ma atas dugaan berkonspirasi dengan kerabatnya untuk membocorkan informasi pertahanan nasional yang dapat membantu pemerintahan asing, dalam hal ini China.
Data mengungkap, Ma memiliki seorang kakak laki-laki yang diduga menjadi rekan konspiratornya sebagai mata-mata untuk China. Sang kakak juga mengalami penyakit serupa sehingga tuntutan tidak bisa diajukan.
Ma sebelumnya membenarkan ia telah bertemu dengan pejabat intelijen Beijing, yang belakangan terungkap merupakan agen FBI yang menyamar. Ketika itu Ma mendapat uang tunai 2.000 dolar AS atas informasi yang dibocorkannya.
Sidang Ma dijadwalkan pada 12 Agustus. Jika terbukti bersalah, mantan perwira CIA itu bisa menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: