Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah mengkonfirmasi rencana kunjungan Kamala Harris saat hadir dalam webinar Forum Keamanan Aspen, Selasa (3/8). Ia mengatakan kunjungan tersebut adalah atas undangan dari Singapura dan akan menjadi kunjungan resmi pertamanya ke negara itu.
"Singapura merasa senang bahwa Amerika Serikat secara aktif mengunjungi negara-negara Asia-Pasifik. Kunjungan tingkat tinggi seperti itu sangat dihargai. Mereka menunjukkan bahwa AS menginvestasikan bandwidth dan sumber daya di kawasan itu, dan menunjukkan bahwa ia memiliki kepentingan dan kepentingan besar di sana untuk dilindungi dan dikembangkan," kata Lee, seperti dikutip dari
Channel News Asia, Rabu (4/8).
Lee mencatat penekanan baru AS pada multilateralisme, dan memfokuskan kembali pada jaringan global sekutu dan mitranya.
"Mereka berharap AS yang andal dan dapat diprediksi, yang akan memberikan jangkar yang stabil bagi tatanan internasional, seperti yang telah dilakukan selama beberapa dekade," kata Lee, menambahkan bahwa ia juga menyoroti kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin ke Jepang dan Korea Selatan.
Lee kemudian menyoroti hubungan bilateral AS-China. Menurutnya, hubungan antara kedua negara menjadi 'lebih sulit' dalam beberapa tahun terakhir.
"Di AS, ini tercermin dalam perubahan sikap yang mendalam terhadap China, yang bipartisan, dan melampaui pemerintahan dan Kongres ke dalam populasi," katanya.
Kekuatan yang sama membatasi dan membentuk kebijakan pemerintahan AS saat ini terhadap China, seperti yang dibentuk oleh pemerintahan sebelumnya, menurut Lee.
Banyak negara masih berharap bahwa kemerosotan dalam hubungan keduanya dapat diatasi. "Karena banyak teman dan sekutu AS ingin mempertahankan hubungan luas mereka dengan kedua kekuatan," harap Lee.
Gedung Putih telah mengumumkan pekan lalu bahwa Harris akan mengunjungi Singapura dan Vietnam pada Agustus untuk memperdalam keterlibatan AS dengan Asia Tenggara, tetapi belum menyebutkan tanggalnya.
Dalam kunjungan itu nanti Harris akan membahas keamanan regional, respons global terhadap Covid-19, perubahan iklim, dan upaya bersama untuk mempromosikan tatanan internasional berbasis aturan, menurut keterangan juru bicara Symone Sanders, seperti dikutip dari
Reuters.
Analis mengatakan kunjungan Harris akan penting untuk menekankan komitmen Washington ke Asia Tenggara, dan beberapa berspekulasi itu dapat menghasilkan lebih banyak janji vaksin AS ke kawasan itu, yang baru-baru ini terpukul oleh Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: