Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Datangkan Vaksin Sinovac Yang Tak Manjur, Empat Dokter Senior Jadi Sasaran Kritik Pedas Publik Thailand

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 04 Agustus 2021, 09:24 WIB
Gara-gara Datangkan Vaksin Sinovac Yang Tak Manjur, Empat Dokter Senior Jadi Sasaran Kritik Pedas Publik Thailand
Ilustrasi/Net
rmol news logo Keputusan Thailand untuk mendatangkan vaksin Covid-19 Sinovac dalam jumlah besar telah mendapat banyak kritikan publik, menyusul penelitian yang mengatakan bahwa vaksin buatan China itu tak manjur melawan Covid-19 varian Delta yang cepat menular.

Mereka yang mengkritik percaya bahwa keputusan Kementerian Kesehatan Thailand mendatangkan Sinovac dipengaruhi oleh empat dokter senior, termasuk kepala Pusat Keunggulan Virologi Klinis di Universitas Chulalongkorn Yong Poovorawan, ahli di komite nasional penyakit menular Tawee Chotpitayasunondh, dekan Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj Prasit Watanapa, dan direktur Institut Penelitian Klinis Siriraj Kulkanya Chokephaibulkit.

Menanggapi hal itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk memberikan perlakuan yang adil kepada empat dokter senior yang dikecam keras di media sosial tersebut.

Kementerian pada hari Selasa mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa empat dokter tersebut telah bekerja tanpa lelah untuk memerangi Covid-19 dan tidak pernah terlibat dalam keputusan kementerian untuk membeli vaksin Covid-19.

“Penasihat medis ini hanya memberikan saran kepada kementerian dalam memerangi penyebaran Covid-19. Mereka harus dihormati oleh masyarakat. Mereka telah berkontribusi besar dalam membantu kementerian (mengendalikan wabah),” kata Kiattiphum Wongrajit, sekretaris tetap di kementerian kesehatan masyarakat, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (4/8).

Kiattiphum mengatakan dia merasa tidak nyaman ketika dia mendengar beberapa orang telah mengkritik keras para dokter ini dan mungkin saja kritik yang tidak membangun tersebut akan berdampak pada kehidupan dan pekerjaan mereka sehari-hari.

Dia mengatakan perlu bagi kementerian untuk mengeluarkan pernyataan untuk melindungi reputasi mereka.

“Mereka juga akademisi kedokteran yang bebas menyampaikan komentar atau saran. Mereka tidak pernah terlibat dalam pembelian vaksin (Covid-19) kementerian atau alat medis lainnya. Selanjutnya, kami menghargai dedikasi mereka dalam membantu negara,” katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA