Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kehilangan Mayoritas di Parlemen, PM Muhyiddin Menghadap Yang Dipertuan Agung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 04 Agustus 2021, 11:50 WIB
Kehilangan Mayoritas di Parlemen, PM Muhyiddin Menghadap Yang Dipertuan Agung
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin/Net
rmol news logo Kisruh politik Malaysia berlanjut setelah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengklaim Perdana Menteri Muhyiddin Yassin kehilangan mayoritas di parlemen. Sebagai tindak lanjut, Muhyiddin mengunjungi Yang Dipertuan Agung.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dari laporan Bernama, Muhyiddin sudah meninggalkan kediamannya pada Rabu (4/8) pukul 10.49 pagi waktu setempat untuk bertemu dengan Yang Dipertuan Agung Al Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Sehari sebelumnya, Selasa (3/8), Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengklaim pihaknya telah mengumpulkan cukup banyak pernyataan resmi dari anggota parlemen partai yang menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin. Dengan demikian, Muhyiddin telah kehilangan mayoritas parlemen.

Ia juga mengatakan, pernyataan resmi itu juga telah disampaikan kepada Yang Dipertuan Agung.

"Terdapat cukup jumlah pernyataan resmi oleh anggota parlemen UMNO yang menyatakan penarikan dukungan mereka untuk Tan Sri Mahiaddin Md Yasin, telah disampaikan kepada raja, sehingga menunjukkan bahwa kepemimpinannya telah kehilangan mayoritas, dan dia telah kehilangan legitimasinya sebagai perdana menteri," klaim Ahmad Zahid.

Pernyataan Ahmad Zahid merujuk pada nama resmi perdana menteri, yaitu Mahiaddin Md Yassin, meski ia dikenal sebagai Muhyiddin Yassin.

“Tan Sri Mahiaddin Md Yasin harus bertanggung jawab atas kegagalan pemerintah dan penolakannya untuk mematuhi keputusan raja dengan mengundurkan diri sebagai perdana menteri secara terhormat,” tambahnya.

Pada hari yang sama, Menteri Energi Shamsul Anar Nasarah yang berasal dari UMNO juga telah mengundurkan diri dengan alasan pertimbangan partai.

Kisruh politik di Malaysia kembali memanas ketika Muhyiddin mengangkat Ismail Sabri Yaakob dari UMNO sebagai wakil perdana menteri dan Hishammuddin Hussein dari partai yang sama sebagai menteri senior.

Penunjukkan itu dilakukan ketika UMNO mempertimbangkan diri untuk mundur dari koalisi Perikatan Nasional yang sudah terpecah sejak tahun lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA