Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Indonesia Perlu Sosok untuk "Mendekati" Joe Biden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 04 Agustus 2021, 16:55 WIB
Pengamat: Indonesia Perlu Sosok untuk "Mendekati" Joe Biden
Pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja/RMOL
rmol news logo Di tengah pergulatan politik dalam negeri di Amerika Serikat (AS) dan situasi dunia saat ini, Indonesia dinilai perlu memiliki sosok yang memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan dengan Presiden Joe Biden.

Kondisi AS yang dihadapkan pada rivalitas dengan China dan upaya untuk mengurangi "tanggung jawab" di dunia membuat Biden akan lebih banyak mengedepankan pendekatan intervensionis, menekan negara-negara lain, terutama negara berkembang.

Situasi ini dipandang pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja sebagai suatu hal yang perlu mendapat perhatian Indonesia.

"Itu sebabnya saya dalam pembahasan pemilihan calon duta besar Jokowi pernah menyebutkan alangkah baiknya dubes Indonesia di AS yang mempunyai perspektif geopolitik makro dan kompetensi diplomasi yang luwes agar bisa mengantisipasi hal-hal yang merugikan Indonesia," jelas Dinna kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/8).

Pada Juni, Presiden Joko Widodo sendiri telah menunjuk mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani sebagai Dubes RI di AS.

Lewat podcast "Nyambung with Dinna Prapto Raharja" yang diunggah bulan lalu, pendiri Synergy Policies itu berharap Rosan dapat menekankan pentingnya aspek di samping perdagangan dalam hubungan dengan AS.

"Di AS itu isunya bukan hanya dagang... Dalam satu titik, Amerika sedang mengurangi pengorbanannya buat dunia," ujar Dinna.

Sejauh ini, perwakilan Republik di Kongres juga selalu mengganjal apapun kebijakan Biden, khususnya ketika berkaitan dengan membalikkan kebijakan pendahulunya, Donald Trump.

Untuk itu, Dinna menilai, Indonesia membutuhkan perwakilan yang dapat melakukan pendekatan dengan Biden.

"Kalau sampai ada kedekatan personal seperti itu, bisa sering Indonesia diundang dubesnya, ngobrol sama Biden, itu baru capaian menurut saya," tambah Dinna.

"Mudah-mudahan Pak Rosan bisa menangkap itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA