Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lonjakan Kasus Covid-19 Membayangi Olimpiade Tokyo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 04 Agustus 2021, 23:13 WIB
Lonjakan Kasus Covid-19 Membayangi Olimpiade Tokyo
rmol news logo Ancaman lonjakan kasus Covid-19 membayangi Jepang yang tengah menjadi tuan rumah pesta olahraga Olimpiade Tokyo. Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura memperingatkan bahwa infeksi virus corona bisa melonjak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,

Di hadapan parlemen Jepang pada Rabu (4/8), Tamura menjelaskan bahwa varian Delta dari virus corona menyebabkan penyebaran infeksi tidak terlihat di masa lalu.

"Pandemi telah memasuki fase baru... Kecuali kami memiliki cukup tempat tidur, kami tidak dapat membawa orang ke rumah sakit. Kami bertindak pre-emptive di bidang ini," kata Tamura kepada parlemen.

Melalui pernyataan itu, dia sekaligus membela kebijakan baru yang meminta pasien dengan gejala yang lebih ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah daripada pergi ke rumah sakit.

Meski begitu dia tidak menutup kemungkinan untuk membatalkan kebijakan tersebut. Pasalnya, kebijakan itu menuai kritik dari para ahli medis karena membahayakan nyawa.

"Jika hal-hal tidak berjalan seperti yang kami harapkan, kami dapat membatalkan kebijakan tersebut," kata Tamura, seraya menambahkan bahwa perubahan kebijakan adalah langkah untuk menghadapi penyebaran varian baru yang sangat cepat secara tidak terduga.

Kebijakan itu sendiri diperkenalkan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada awal pekan ini. Dia menjelaskan bahwa hanya pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mereka yang berisiko terinfeksi yang akan dirawat di rumah sakit, sementara yang lain harus mengisolasi di rumah.

Namun kebijakan itu menuai kritik karena dikhawatirkan dapat menyebabkan peningkatan kematian. Menanggapi kritik, Suga mengatakan bahwa mengatakan bahwa kebijakan semacam itu tidak dipukul rata, melainkan untuk daerah dengan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi seperti di Tokyo.

"Kami akan menjelaskan secara menyeluruh kebijakan kami dan mencari pemahaman publik," katanya.

Merujuk pada laporan media Jepang NHK (Rabu, 4/8), Tokyo melaporkan rekor 4.166 kasus baru pada hari Rabu. Secara nasional, kasus baru yang dilaporkan mencapai rekor baru lebih dari 14.200 pada hari ini.

Sejumlah pihak di Jepang menyoroti lonjakan kasus dengan penyelenggaraan Olimpiade. Merujuk pada sejumlah jajak pendapat di negeri sakura, seperti dimuat Channel News Asia, banyak orang Jepang yang menentang penyelenggaraan Olimpiade karena kekhawatiran akan pandemi Covid-19.

Sementara itu, Suga dan penyelenggara Olimpiade kerap menekankan bahwa tidak ada hubungan antara Olimpiade dan lonjakan kasus.

Akan tetapi, penasihat medis senior Shigeru Omi mengatakan kepada parlemen Jepang pada hari ini (Rabu, 4/8) bahwa menjadi tuan rumah Olimpiade mungkin telah mempengaruhi sentimen publik dan mengikis dampak permintaan pemerintah agar orang-orang tinggal di rumah.

Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa pemberlakuan keadaan darurat nasional bisa menjadi pilihan untuk menangani pandemi. Keadaan darurat sejauh ini sudah diberlakukan di beberapa prefektur, serta di Tokyo.

"Para pemimpin politik mengirimkan pesan kepada publik dengan sungguh-sungguh tetapi mungkin tidak sekuat dan konsisten seperti yang diharapkan," kata Omi.

"Kami melihat klaster Covid-19 muncul lebih luas termasuk di sekolah dan kantor," jelasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA