Pentagon pada Rabu (4/8) mengatakan, kesepakatan senilai 750 juta dolar AS atau setara dengan Rp 10,7 triliun (Rp 14.300/dolar AS) itu sudah disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS, seperti dikutip
Reuters.
Saat ini proposal penjualan paket senjata itu telah dikirim oleh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon ke Kongres.
Paket penjualan senjata itu akan mencakup sistem artileri howitzer, 1.698 kit panduan presisi untuk amunisi, suku cadang, pelatihan, stasiun darat, dan upgrade untuk howitzer generasi sebelumnya milik Taiwan.
Nantinya, BAE Systems PLC akan menjadi kontraktor utama untuk kesepakatan tersebut.
Tahun lalu, AS dan Taiwan juga telah menyepakati kontrak penjualan senjata yang mencakup drone hingga pertahanan rudal pantai. Berbagai senjata itu digunakan untuk memperkuat Taiwan dan mencegah invasi China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: