Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat Rusia: Penutupan Lab Militer AS Ketika Wabah Covid-19 Merebak Bukan Sebuah Kebetulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 05 Agustus 2021, 10:24 WIB
Pengamat Rusia: Penutupan Lab Militer AS Ketika Wabah Covid-19 Merebak Bukan Sebuah Kebetulan
Pangkalan Angkatan Darat Amerika Serikat di Fort Detrick, Maryland/Net
rmol news logo Teori virus corona hasil kebocoran laboratorium bukan hanya menargetkan laboratorium Institut Virologi Wuhan, namun juga laboratorium milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Fort Detrick.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Selain dari China, kecurigaan virus corona berasal dari laboratorium Fort Detrick juga muncul dari pengamat politik di Rusia, Sergei Plotnikov.

Dalam artikelnya yang diterbitkan Free Media akhir pekan lalu, Plotnokov menyebut penutupan laboratorium Fort Detrick saat Covid-19 mewabah bukan lah sebuah kebetulan. Ia juga mengurai beberapa peristiwa mencolok yang terjadi setelah penutupan laboratorium biologi militer di Maryland itu.

Menurut Plotnokov, wabah pneumonia misterius sudah terjadi di dua panti jompo yang terletak dekat dengan pangkalan militer Fort Detrick pada Juli 2019. Namun kurangnya transparansi pemerintah AS membuat berita mengenai wabah itu tidak naik ke permukaan.

"Sementara penyakit itu terus menyebar ke seluruh Amerika Serikat dengan penyebab dan asal-usulnya tetap tidak diketahui, laboratorium AS ditutup dan tidak terlibat dalam penelitian apa pun," ungkapnya.

Otoritas setempat kemudian menyebut wabah pneumonia misterius itu terkait dengan penggunaan rokok elektrik. Itu terjadi ketika banyak korban wabah di Wisconsin, Virginia merupakan perokok yang menderita penyakit paru-paru.

Belakangan, Institut Kesehatan Nasional AS menemukan bahwa virus corona sudah menyebar di negara tersebut sejak musim gugur 2019.

Penemuan itu terjadi ketika para ahli menguji 24 ribu sampel darah yang dikumpulkan sejak awal 2020 dari berbagai tempat di AS. Hasilnya, ada sampel yang sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

Sebuah laporan dari USA Today dan The Palm Beach Post menyebut, terdapat 171 kasus Covid-19 di Florida pada Desember 2019. Sebanyak 107 di antaranya diketahui tidak pernah bepergian ke luar AS.

"Mempertimbangkan penutupan lab, muncul wabah mendadak, dan penolakan pemerintah AS untuk menyelidiki secara terbuka sifat infeksi utama di Maryland, menjadi sulit untuk menyebut perkembangan ini sebagai kebetulan," pungkas Plotnikov. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA