Pernyataan itu disampaikan Gantz menjawab pertanyaan dari Ynet News tentang apakah Israel siap untuk menyerang Iran. Gantz menjawab hanya dengan satu kata: “Yaâ€.
Menteri melanjutkan dengan mengatakan bahwa, bagi Tel Aviv, memobilisasi masyarakat internasional untuk melawan pengaruh Iran dan menumbuhkan ketegasan adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan.
“Kami tidak dapat menandai Iran sebagai masalah Israel semata dan membebaskan seluruh dunia dari masalah ini," katanya, seperti dikutip dari
RT.
Dalam kesempatan yang sama, Gantz juga membenarkan bahwa dia berbicara tentang negara-negara sekutu yang mendukung aksi militer terhadap Iran.
“Dunia perlu berurusan dengan Iran, kawasan perlu berurusan dengan Iran, dan Israel juga perlu melakukan perannya dalam situasi ini,†tegasnya.
Sebelumnya pada hari Rabu (4/8), Gantz, bersama dengan Menteri Luar Negeri Yair Lapid, mengidentifikasi siapa yang mereka yakini sebagai pemimpin di balik serangan pesawat tak berawak mematikan minggu lalu, yang menewaskan dua pelaut di sebuah kapal tanker minyak Israel di Teluk Oman.
“Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara IRGC, berada di balik lusinan serangan teror di wilayah tersebut menggunakan UAV dan rudal,†kata Gantz saat pengarahan di Kementerian Luar Negeri.
Menteri pertahanan juga mengklaim Iran hanya tinggal 10 minggu lagi untuk memiliki bahan fisil yang cukup untuk menghasilkan bom nuklir, yang juga dikenal sebagai 'breakout time'.
Selain Israel, Inggris dan AS juga telah menyatakan bahwa mereka yakin Iran berada di balik serangan yang menewaskan dua orang awak kapal di Oman pekan lalu.
Iran sendiri telah membantah bertanggung jawab dan berjanji untuk memberikan tanggapan "kuat" terhadap tindakan apa pun yang diambil terhadap mereka, setelah Inggris mengatakan tidak akan membiarkan kematian pelaut Inggris dibiarkan begitu saja.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: