Bagi Macron, apa yang dilakukan para pemrotes adalah bentuk ancaman bagi demokrasi. Presiden Prancis bahkan menyebut mereka telah "kehilangan akal" karena menyebut keputusan pemerintah sebagai bentuk Kediktatoran.
“Saya tidak akan menyerah pada kekerasan radikal mereka sama sekali,†kata Macron dalam sebuah wawancara dengan majalah Paris Match, seperti dikutip dari
Bloomberg, Kamis (5/8).
“Sikap mereka adalah ancaman bagi demokrasi. Mereka mencampuradukkan semuanya," ujarnya.
Para aktivis anti-vaksin mengklaim bahwa langkah-langkah pemerintah yang membuat vaksinasi hampir wajib bagi mereka yang ingin melanjutkan kehidupan normal adalah sebuah penindasan.
“Beberapa puluh ribu orang telah kehilangan akal sedemikian rupa sehingga mereka mampu mengatakan kita hidup dalam kediktatoran,†kata Macron.
Presiden Prancis juga menuduh beberapa politisi yang tidak disebutkan namanya terlalu lunak terhadap gerakan tersebut.
Komentar Macron muncul setelah demonstrasi akhir pekan ketiga berturut-turut di kota-kota besar Prancis menentang rencana pemerintah untuk memberlakukan paspor vaksin bagi orang-orang untuk mengakses tempat-tempat seperti restoran dan museum, serta kereta api. Wartawan yang meliput demonstrasi telah diserang secara fisik oleh pengunjuk rasa anti-vaksin, yang juga menyerbu pusat vaksinasi, menurut media lokal.
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Rabu oleh Elabe dan menunjukkan hanya 37 persen dari mereka yang disurvei mendukung protes. Bergantung pada konteksnya, antara 55 dan 63 persen orang yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan menunjukkan paspor kesehatan.
Paspor yang disebut health pass itu memuat data hasil tes Covid-19 dan status vaksinasi.
Penentang izin kesehatan mengatakan tindakan pemerintah melanggar kebebasan mereka dan bahwa vaksin belum mencegah lonjakan infeksi baru-baru ini yang didorong oleh varian delta yang lebih menular dari virus corona.
Prancis melaporkan 26.829 infeksi harian baru pada hari Selasa, sekitar 5.000 lebih banyak dari rata-rata tujuh hari tetapi masih jauh di bawah puncak tahun ini pada awal April dari 84.999 kasus. Ada rata-rata 44 kematian terkait Covid setiap hari selama tujuh hari terakhir.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: