Wakil Gubernur Amhara, Fanta Mandefro pada Kamis (5/8) mengatakan, TPLF sudah memperluas wilayah kekuasaannya dan kemungkinan akan melakukan serangan balasan kepada pemerintah.
"TPLF bergerak jauh ke wilayah Amhara. Kita harus membela rakyat kita," ujarnya, seperti dikutip
CGTN.
Kota Lalibela di Amhara dikenal dengan gereja pahatan batu abad ke-12 yang menjadi situs suci bagi jutaan orang Kristen Ortodoks.
Menurut beberapa penduduk, penyebaran TPLF ke kota itu dilakukan tanpa perlawanan.
"Mereka datang pada sore hari, dan tidak ada pertempuran. Tidak ada pasukan keamanan di sekitar. Pasukan TPLF ada di kota sekarang," ungkap seorang warga.
"Sebagian besar orang meninggalkan kota ke daerah terpencil," kata warga lainnya.
Perluasan wilayah TPLF telah meningkatkan kekhawatiran, bukan hanya pemerintah Ethiopia dan kawasan, namun juga dunia. PBB sendiri telah berulang kali mendesak diakhirinya permusuhan.
Jurubicara Perdana Menteri Ethiopia Ahmed Abiy, Billene Seyoum mengatakan, lebih dari 300 ribu orang mengungsi akibat pertempuran di Amhara dan Afar, serta wilayah lain yang berbatasan dengan Tigray.
Ketegangan di Tigray terjadi sejak November tahun lalu, ketika Abiy meluncurkan kampanye untuk mengusir TPLF yang diduga telah menyerang pasukan pertahanan Ethiopia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: