Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Situasi Afghanistan Memburuk, Rusia Tingkatkan Pengiriman Senjata ke Negara-negara Asia Tengah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 06 Agustus 2021, 13:39 WIB
Situasi Afghanistan Memburuk, Rusia Tingkatkan Pengiriman Senjata ke Negara-negara Asia Tengah
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kepala Staf Umum pemerintah Rusia Valery Gerasimov mengatakan bahwa Moskow telah meningkatkan pengiriman senjata ke negara-negara di Asia Tengah, mengingat munculnya ancaman di tengah situasi yang memburuk di Afghanistan.

Pernyataan tersebut disampaikan Gerasimov saat bertemu rekannya dari Uzbekistan Shuhrat Khalmihammedov di Tashkent pada Kamis (5/8) waktu setempat. Gerasimov mencatat bahwa situasi di kawasan itu memburuk, yang menuntut penguatan kemampuan tempur mitra Rusia.

“Untuk menanggapi situasi yang memburuk di kawasan dan mengusir ancaman teroris, sejumlah latihan bersama telah direncanakan baik di wilayah Uzbekistan dan di wilayah Tajikistan. Pasokan tambahan senjata dan peralatan militer telah diselenggarakan sebagai bagian dari  bantuan teknis militer," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (6/8).

"Rusia juga memberikan bantuan dalam meningkatkan Angkatan Bersenjata Uzbekistan, dan melatih personel militer Uzbekistan di universitas militer Rusia," tambahnya.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Pertahanan Sergey Shoygu mengatakan Rusia akan menggunakan pangkalan militernya di Uzbekistan dan Tajikistan jika terjadi agresi langsung dari Afghanistan.

“Pangkalan kami di Tajikistan cukup kuat dan kuat. Tentu saja, jika perlu, jika terjadi agresi langsung, itu akan terlibat dalam melindungi perbatasan CSTO (Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif). Hal yang sama berlaku untuk pangkalan kami di Kirgistan," katanya.

Sementara Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexandr Bikantov mengatakan pada konferensi pers di Moskow bahwa militer Afghanistan tidak dapat mengatasi serangan Taliban.

“Situasi di Afghanistan memburuk. Ini sebagian besar disebabkan oleh keputusan Amerika Serikat dan NATO untuk menunda penarikan penuh pasukan dari Afghanistan. Akibatnya, Taliban secara nyata meningkatkan aktivitas mereka hampir di seluruh negeri.  -skala musim panas ofensif, mereka menguasai 80 sampai 100 kabupaten baru," ujarnya.

"Pasukan keamanan Afghanistan tidak mampu mengatasi serangan Taliban, kemampuan tempur unit reguler tetap pada tingkat rendah. Ada kasus pemindahan massal personel militer ke wilayah Uzbekistan dan Tajikistan. Milisi rakyat juga tidak terlalu efektif,” lanjutnya.

Namun demikian, Binkatov mengatakan bahwa saat ini Taliban tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merebut dan menguasai kota-kota besar, termasuk ibu kota Kabul, dan serangan mereka secara bertahap mulai mereda karena pasukan pemerintah berhasil mendapatkan kembali kendali atas kabupaten yang hilang sebelumnya.

"Rusia terus berupaya dari semua pihak di Afghanistan untuk meluncurkan negosiasi damai yang substantif.  Ini akan menegakkan sikap ini pada pertemuan Troika plus (Cina, Rusia, AS, dan Pakistan), yang dijadwalkan pada 11 Agustus di Doha," katanya.

Sejak pengumuman rencana penarikan AS pada Mei, Taliban mengklaim telah merebut lebih dari 200 distrik di Afghanistan, sementara pasukan Afghanistan mengatakan mereka membunuh hingga 200 gerilyawan setiap hari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA