Dalam hal ini, Perpustakaan Nasional Qatar (QNL) bersama dengan Aliansi Internasional untuk Perlindungan Warisan di Daerah Konflik (ALIPH) dan UNESCO akan siap membantu organisasi budaya dan perpustakaan sekolah di seluruh Lebanon untuk merekonstruksi tempat mereka dan dan memulihkan arsip mereka.
ALIPH yang berbasis di Jenewa, Swiss, menyediakan dana pelengkap.
Perpustakaan Nasional juga bekerja sama dalam proyek-proyek yang dilaksanakan oleh UNESCO untuk berbagai perpustakaan lokal. Proyek ini akan memperkuat kerjasama yang ada antara Perpustakaan dan UNESCO dan membangun prestasi kedua organisasi dalam melestarikan dan mempromosikan warisan dokumenter di kawasan Arab.
Menteri Negara Qatar dan Presiden Perpustakaan Nasional Qatar, Hamad Bin Abdulaziz Al-Kawari, mengatakan, mereka masih sangat berduka atas ledakan yang melanda pelabuhan Beirut setahun yang lalu yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Namun begitu, sangat penting bahwa mereka harus segera bertindak sebagai pelayan pengetahuan, untuk membantu Beirut membangun kembali wilayah dan kapasitas budayanya.
"Kami terikat untuk berhasil dalam misi penting ini dan mewujudkan tujuan mulianya. Setelah secara aktif mendukung rehabilitasi Perpustakaan Nasional Lebanon setelah perang saudara, Qatar sekali lagi mengabdikan diri untuk memulihkan ikon budaya ini ke masa kejayaannya," kata Al-Kawari, seeprti dikutip dari Qatar Tribune, Jumat (6/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: