Sekitar 237 ribu orang berpartisipasi dalam aksi protes di jalan-jalan di Paris dan kota-kota Prancis lainnya pada Sabtu (7/8). Sebagian besar aksi protes berlangsung damai.
Protes terbesar melibatkan sekitar 17 ribu orang di Paris, yang dimulai dari stasiun kereta bawah Pont de Neuilly pukul 13.00 waktu setempat. Mereka melakukan pawai selama tiga jam hingga mengakhiri aksinya di Place du Chatelet.
Dikutip
France24, para demonstran melakukan aksi protes menjelang pemberlakuan keputusan Dewan Konstitusi Prancis terkait perluasan penggunaan izin sanitasi untuk kafe, restoran, hingga pusat perbelanjaan mulai Senin (9/8).
Dalam aturan baru yang diperjuangkan pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, warga seakan diwajibkan melakukan vaksinasi Covid-19 dengan memberlakukan izin sanitasi.
Izin itu meliputi menunjukkan vaksinasi Covid-19 atau memiliki tes negatif Covid-19 atau bukti baru pulih dari Covid-19. Dengan izin itu, Macron berharap penyebaran varian Delta yang sangat menular dapat dihentikan.
Kendati begitu, banyak warga yang menentangnya, menilai izin tersebut telah melanggar kebebasan sipil.
"Masalah dengan kartu kesehatan adalah bahwa tangan kita dipaksa. Benar-benar sulit dipercaya bahwa penggunaannya akan bersifat sementara," ujar seorang pengunjuk rasa, Alexandre Fourez.
Sejak 21 Juli, izin sanitasi telah berlaku di museum, teater, film, festival, taman hiburan, dan di semua acara yang melibatkan lebih dari 50 orang.
Akhir pekan lalu, lebih dari 200 ribu orang memprotes izin tersebut di seluruh negeri, dan 14.250 di antaranya di Paris.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: