Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Olimpiade Tokyo 2020 Berakhir, Olimpiade Beijing 2022 Diboikot

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 08 Agustus 2021, 23:26 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 Berakhir, Olimpiade Beijing 2022 Diboikot
Olimpiade Beijing 2022/Net
rmol news logo Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi telah berakhir. Saat ini fokus beralih ke Olimpiade Musim Dingin 2022 yang akan diselenggarakan di Beijing.

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach pada Minggu (8/8) mendeklarasikan bahwa Olimpiade Musim Panas ke-32 di Tokyo telah ditutup. Kembang api dan lampu-lampu tampak menghiasi Japan National Stadium.

Namun berakhirnya Olimpiade Tokyo tidak serta merta membuat Olimpiade Beijing mendapat sambutan hangat.

Seruan boikot Olimpiade Beijing justru semakin lantang seiring dengan munculnya berbagai kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh China terhadap minoritas Uighur, Tibet, hingga Hong Kong.

Pada Juni, sebuah koalisi yang terdiri lebih dari 200 organisasi HAM menulis surat kepada NBC Universal, mendesak mereka membatalkan kesepakatan siaran dengan Beijing.

"Kami mewakili koalisi 200 kelompok kampanye global dan menulis kepada Anda untuk mendesak NBC Universal membatalkan kesepakatan siarannya untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 karena genosida China terhadap orang-orang Uighur yang semakin parah dan meningkat, penindasan di Tibet, Mongolia Selatan, Hong Kong, dan China, dan intimidasi geopolitik Taiwan," tulis mereka.

Sejumlah organisasi HAM juga mengkampanyekan tagar #NoBeijing2022 untuk mendesak pemerintah di dunia memboikot Olimpiade Beijing yang mereka sebut "permainan genosida".

Sementara itu, direktur inisiatif global di HRW Minky Worden menyoroti gelaran Olimpiade Beijing pertama pada 2008. Ketika itu, dunia memberikan optimisme agar olimpiade membawa perubahan positif bagi China, khususnya dalam kebebasan pers dan hak asasi manusia.

"Sebaliknya, 13 tahun kemudian, China berada di tengah-tengah tindakan keras hak asasi manusia terburuk sejak pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989," tambah Worden.

Di tengah situasi saat ini, HRW juga dibuat khawatir jika gelaran Olimpiade Beijing 2022 akan mengulang Olimpiade Berlin 1935 ketika Nazi melakukan genosida terhadap umat Yahudi.

Pada akhir Juli, Kongres AS juga mendesak IOC untuk menunda Olimpiade Musim Dingin 2022 dan memindahkan tuan rumahnya dari Beijing.

"Kami tidak melihat bukti bahwa IOC telah mengambil langkah apa pun untuk menekan pemerintah China untuk mengubah perilakunya," ujar Senator Demokrat Jeff Merkley dan Perwakilan Jim McGovern bersama dengan Senator Republik Marco Rubio dan Perwakilan Chris Smith dalam surat mereka kepada Bach.

Aksi boikot serupa juga muncul dari anggota parlemen Inggris dan Uni Eropa.

Dengan digelarnya Olimpiade Beijing, para aktivis HAM khawatir jika China akan memberanikan diri melakukan pelanggaran HAM. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA