Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kim Yo Jong: Latihan Militer AS-Korsel adalah Kebijakan Permusuhan Terhadap Korut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 10 Agustus 2021, 10:46 WIB
Kim Yo Jong: Latihan Militer AS-Korsel adalah Kebijakan Permusuhan Terhadap Korut
Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) Kim Yo Jong/Net
rmol news logo Latihan militer gabungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan kembali memantik kemarahan Korea Utara. Pyongyang menggambarkan latihan itu sebagai kebijakan permusuhan.

Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) Kim Yo Jong mengatakan latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan yang dimulai pada hari ini, Selasa (10/8) hanya akan mempercepat situasi yang tidak stabil.

"Ini adalah ekspresi paling jelas dari kebijakan permusuhan AS terhadap DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), dirancang untuk melumpuhkan negara kita dengan paksa," ujar adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu, seperti dikutip KCNA.

Kim mengatakan latihan itu adalah tindakan penghancuran diri karena akan mengancam keselamatan rakyat dan membahayakan situasi di Semenanjung Korea.

Latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan kali ini dibagi menjadi latihan untuk staf dan pengendalian krisis yang dimulai dari 10 hingga 13 Agustus, kemudian latihan komando gabungan dari 16 hingga 26 Agustus.

Berdasarkan skala dan modelnya, Kim mengatakan, latihan militer gabungan itu bersifat agresif karena merupakan latihan perang dan latihan perang nuklir, dengan Korea Utara sebagai targetnya.

"Latihan perang berbahaya oleh AS dan pihak Korea Selatan mengabaikan peringatan berulang kami pasti akan membuat mereka menghadapi ancaman keamanan yang lebih serius," tambahnya.

Sebagai tanggapan, Kim mengatakan, Korea Utara akan membangun kekuatan untuk menahan ancaman eksternal.

"Kami akan memperkuat daya tangkal kapasitas absolut untuk mengatasi ancaman mililter yang terus tumbuh dari AS, memperkuat pertahanan nasional dan serangan preemptive yang kuat untuk dengan segera menanggapi tindakan militer terhadap kami," jelas Kim.

Lebih lanjut, Kim juga menyoroti langkah Korea Selatan yang menurutnya menyesalkan di tengah upaya perdamaian kedua negara yang dilakukan.

"Kami menyatakan penyesalan yang kuat atas tindakan pengkhianatan otoritas Korea Selatan," pungkasnya.

Setiap tahunnya, pada Maret dan Agustus, latihan militer AS dan Korea Selatan telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. Selama dua tahun terakhir, latihan telah dikurangi secara signifikan karena pandemi Covid-19.

AS sendiri mempertahankan 28 ribu pasukannya di Korea Selatan sejak Perang Korea. Kim menyebut kehadiran pasukan AS di Korea Selatan merupakan akar penyebab memburuknya situasi di Semananjung Korea. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA