Lewat Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, China mendesak agar Lithuania juga melakukan hal yang sama, menarik pulang duta besarnya dari Beijing.
"Pemerintah Lithuania telah mengabaikan banyak teguran diplomatik dan peringatan dari China tentang kemungkinan konsekuensi tentang membuka kantor misi di Taiwan. Keputusan itu dengan berani melanggar semangat komunike tentang pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Lithuania dan sangat merusak kedaulatan dan integritas teritorial China," isi pernyataan kementerian, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (10/8).
Beijing sampai saat ini tetap mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya yang tidak punya hak atas pengakuan diplomatik. Sejauh ini ada 15 negara yang mengakui Taiwan, dan pulau itu telah mempertahankan hubungan informal dengan semua negara besar melalui kantor perdagangan yang bertindak sebagai kedutaan de facto.
Lithuania telah melakukan pendekatan dan hubungan yang bersahabat dengan Taiwan, sebaliknya Lithuania juga menjadi salah satu negara yang paling vokal tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, pada 20 Juli lalu mengumumkan rencana Taiwan dan Lithuania yang akan mendirikan kantor perwakilan masing-masing untuk meningkatkan kerja sama perdagangan. Rencananya, kantor akan dibuka pada akhir tahun.
Rencana pembukaan kantor diplomatik itu terjadi di tengah ketegangan antara China dan Taiwan dalam beberapa dekade.
Kementerian Luar Negeri Lithuania telah mengeluarkan pernyataan penyesalannya atas tindakan China. Menurutnya, meski menghormati prinsip 'satu China', Lithuania siap untuk mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan Taiwan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: