Menurut Kortunov, AS seharusnya mengatasi tantangan domestik yang disebabkan oleh Covid-19 daripada mengerahkan semua upayanya untuk mencari kambing hitam untuk disalahkan atas masalahnya sendiri.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs web RIAC, Kortunov berpendapat bahwa penyelidikan yang dipimpin oleh komunitas intelijen AS tentang asal-usul Covid-19 memiliki tujuan akhir yang jelas untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan respons pandemi negara itu dan menyalahkan China.
Menurut pakar itu, pemerintah AS berusaha menghubungkan penyebaran Covid-19 ke China, yang secara inheren salah.
"Kegagalan epik AS dalam mengatasi pandemi, terutama dibandingkan dengan kinerja unggul China yang tidak diragukan, membayangi kemampuan AS untuk menjadi model global dan sebagai pemimpin global," tulis Kortunov, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (11/8).
Menurut artikel itu, meski sudah menghabiskan anggaran kesehatan yang sangat besar, AS telah menunjukkan ketidaksiapannya memerangi pandemi dan terus menjadi negara dengan kematian dan kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di dunia hingga saat ini.
“Alih-alih mencari kambing hitam di luar negeri, pemerintah AS harus fokus untuk menertibkan rumahnya,†tulis Kortunov, menambahkan bahwa pandemi telah mengungkap kelemahan mendasar yang berakar pada sistem perawatan kesehatan AS.
"Menjelek-jelekkan China tidak akan membantu dalam mengatasi masalah ini, sementara dengan hati-hati mempelajari pengalaman China dalam mengatasi pandemi dan dalam mengelola sistem kesehatan masyarakatnya mungkin akan membantu," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: