Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemilu Zambia 2021 Masuk Proses Penghitungan Suara, 16 Kandidat Presiden Harap-harap Cemas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 13 Agustus 2021, 14:40 WIB
Pemilu Zambia 2021 Masuk Proses Penghitungan Suara, 16 Kandidat Presiden Harap-harap Cemas
Proses penghitungan suara pada Pilpres Zambia Kamis 12 Agustus 2021/Repro
rmol news logo Pemilihan umum Zambia sukses diselenggarakan pada Kamis (12/8). Namun, ketika memasuki proses penghitung suara, beberapa aksi kekerasan terjadi.

Pemungutan suara yang berlangsung selama 12 jam itu ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat. Walau begitu, beberapa ratus orang yang masih dalam antrian dan tetap diizinkan untuk memberikan suara mereka.

Beberapa pemilih mengeluhkan lambatnya pemungutan suara dalam pemilu yang dipandang sebagai ujian demokrasi negara Afrika Selatan itu.

Presiden Edgar Lungu yang bersaing ketat dengan saingan lamanya, Hakainde Hichilema, mengerahkan lebih banyak pasukan di beberapa bagian negara itu untuk mencegah terjadinya kerusuhan pasca pemilu. Ada juga pembatasan internet parsial selama pemilihan berlangsung.

Lungu mengatakan kekerasan hari pemilihan telah menewaskan dua orang -- termasuk ketua partainya di provinsi North-Western.

Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan bahwa dirinya telah mengarahkan komandan tentara untuk segera menegakkan kembali keamanan di Barat Laut, beberapa bagian barat, dan provinsi Selatan di mana kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini terjadi.

"Saya tidak akan menerima rencana jahat ini," katanya, seperti dikutip dari Africa News, Jumat (13/8).

"Bagaimana Anda bisa berbicara tentang pemilihan umum yang bebas dan adil ketika lawan kita menganggap pemilihan ini sebagai perang?," ujarnya.

Sementara juru bicara oposisi Partai Persatuan untuk Pembangunan Nasional Anthony Bwalya mengatakan bahwa pengerahan pasukan itu hanya pengalih perhatian.

Enam belas kandidat bersaing dalam pemilihan umum tahun ini, tetapi yang terdepan adalah Lungu (64), san petahana dan taipan bisnis Hichilema, yang berhadapan di tempat pemungutan suara untuk ketiga kalinya.

Ini adalah upaya keenam Hichilema di kursi kepresidenan.

"Kami yakin bahwa kami akan menjalani hari ini," katanya Hichilema setelah memberikan suara di sebuah sekolah menengah di pinggiran kota Lusaka.

"Orang-orang menginginkan perubahan -- Anda bisa melihatnya di wajah mereka," katanya kepada wartawan.

Menggemakan ketakutan oposisi akan penipuan, Hichilema mengatakan pemimpin Zambia berikutnya harus ditentukan oleh pemilih, bukan orang-orang yang menghitung suara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA