Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kobarkan Islamofobia, Kelompok Advokasi Pro-Israel Ini Kebanjiran Kecaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 13 Agustus 2021, 16:26 WIB
Kobarkan Islamofobia, Kelompok Advokasi Pro-Israel Ini Kebanjiran Kecaman
rmol news logo Isu Islamofobia kembali hangat diperbincangkan di Amerika Serikat. Kali ini, yang menjadi sorotan adalah Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC). Kelompok advokasi pro-Israel ini menghadapi tuduhan Islamofobia dan hasutan setelah melempar erangan terhadap anggota kongres Muslim-Amerika Ilhan Omar dan Rashida Tlaib.

AIPAC yang menampilkan diri sebagai bipartisan telah lama menjalankan serangan terhadap kritikus Israel di Kongres yang sebagian besar adalah Demokrat progresif.

Pada hari Rabu (11/8), direktur komunikasi Omar, yakni Jeremy Slevin, mengecam AIPAC karena membuat unggahan sponsor d Facebookyang mengklaim bahwa Omar tidak bisa melihat perbedaan antara Amerika Serikat dan Taliban, Israel dan Hamas, serta demokrasi dan teroris.

Slevin mengatakan, bahasa yang digunakan AIPAC identik dengan pesan kebencian yang kerap diterima Omar.

“Jangan salah, AIPAC membahayakan nyawa Omar dengan iklan serangan Islamofobia yang berulang-ulang,” tulis Slevin di akun Twitternya.

"Seharusnya tidak perlu disebutkan, tetapi menghubungkan Muslim-Amerika dengan terorisme adalah contoh buku teks Islamofobia dan secara rutin digunakan untuk membungkam pembelaan hak asasi manusia Palestina,” lanjutnya.

Menyusul postingan Slevin, Council on American Islamic Relations (CAIR), sebuah organisasi hak-hak sipil yang berbasis di Washington, merilis sebuah pernyataan yang mengecam AIPAC atas apa yang disebutnya sebagai kampanye iklan Islamofobia, tidak jujur, dan berbahaya terhadap Omar.

“Upaya AIPAC untuk menyebarkan bahasa Islamofobia yang keji ini kepada pengguna Facebook dapat memicu ancaman kekerasan terhadap Omar dan para pemimpin Muslim Amerika lainnya. Sederhananya, kefanatikan AIPAC membahayakan nyawa Ilhan Omar,” kata Wakil Direktur Eksekutif CAIR Edward Ahmed Mitchell.

“Facebook harus segera menghapus iklan keji ini dan para pemimpin kongres harus mengutuk AIPAC karena terus menghasut kebencian Islamofobia terhadap Perwakilan Omar," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera (Kamis, 12/8). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA