Para pendemo secara serentak membunyikan klakson mobil dan sepeda motor, menimbulkan suara bising memekakkan telinga untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Bangkok Post melaporkan, bunyi klakson dimulai pada pukul 18.00 sore saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan, klimaks dari unjuk rasa 'gerombolan mobil' damai di Bangkok dan sejumlah provinsi lain di Thailand.
Unjuk rasa tersebut diselenggarakan oleh pemimpin gerakan Kaos Merah Nattawut Saikuar dan aktivis Somsak Boonngam-anong. Kelompok lain, termasuk Tha Lu Fah, juga ambil bagian dalam pawai pada Minggu.
Mereka menuntut perdana menteri mengundurkan diri karena pemerintah dianggap tidak kompeten menangani pandemi Covid-19, dengan kasus-kasus baru dan kematian melonjak di seluruh negeri.
Provinsi selain Bangkok, termasuk Chiang Mai, Chanthaburi dan Chon Buri juga dipenuhi para pengunjuk rasa. Tetapi penyelenggara di Surat Thani memutuskan untuk membatalkan unjuk rasa yang direncanakan untuk alasan keamanan setelah polisi menolak memberikan izin untuk itu.
Sejumlah tempat di Bangkok menjadi fokus pengamanan polisi, termasuk markas besar Royal Thai Poice di dekat persimpangan Ratchaprasong yang jadi titik awal salah satu aksi unjuk rasa.
Petugas juga memblokir bagian dari Jalan Vibhavadi Rangsit yang mengarah ke kediaman Jenderal Prayut, untuk mencegah pawai menuju ke rumahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: