"Indonesia adalah salah satu negara yang ikut dalam perundingan damai Afghanistan sejak beberapa waktu lalu. Hal ini menyebakan Indonesia membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait di sana," jelas Juru Bicara kementerian Luar Negari, Teuku Faizasyah, saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (16/8).
Ia menambahkan bahwa keberadaan perwakilan Indonesia di Kabul tidak pernah dihentikan atau ditutup, termasuk saat peperangan di akhir 1990-an.
Kedutaan dipertahankan demi melanjutkan hubungan yang kuat antara kedua negara, meski situasi di Afghanistan tengah memburuk.
"Kondisi terkini WNI di Afghanistan terus diobservasi dan komunikasi dengan mereka terus berlangsung," terang Faizasyah menambahkan bahwa sejauh ini WNI dalam keadaan baik-baik saja.
Kontijensi plan disiapkan untuk semua perwakilan RI di luar negeri berdasarkan peraturan untuk mengantisiapasi perkembangan politik yang dramatis atau suatu bencana, menurut Faizasyah.
Meskipun terpantau aman, Kemlu tetap menyiapkan rencana untuk mengantisipasi perkembangan politik di sana.
"Perencanaan dan simulasi terus dilakukan," tutup Faizasyah.
Kondisi di ibu kota Kabul terlihat mencekam dengan suara peluru terdengar di mana-mana dan kemacetan panjang terjadi di jalan menuju bandara. Orang-orang berusaha melarikan diri dari negara itu setelah Taliban menyatakan kemenangannya pada Minggu (15/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: