Ribuan orang, termasuk warga Australia yang tidak diketahui jumlahnya sangat ingin mendapatkan penerbangan terakhir ke luar negeri sebelum Taliban secara resmi mengambil alih kekuasaan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison buka suara mengenai masalah tersebut, baginya apa yang terjadi di Afghanistan saat ini sangatlah menyedihkan, seraya meyakinkan keselamatan warganya di negara itu.
“Ini situasi yang sangat menyedihkan,†kata Morrison, seperti dikutip dari
9News, Senin (16/8).
“Kami sedang bekerja untuk memastikan kami dapat dengan aman mengeluarkan orang dari situasi itu dengan mitra dan sekutu,†ujarnya, menolak menyebutkan berapa warga Australia yang saat ini berada di Afghanistan.
“Saya tidak bisa terlalu banyak membahas detail operasional ini,†katanya.
Pejuang Taliban bersenjata berat menyebar ke seluruh ibu kota, dan beberapa memasuki istana presiden yang ditinggalkan Kabul.
Suhail Shaheen, juru bicara dan perunding Taliban, mengatakan kepada The Associated Press bahwa para militan akan mengadakan pembicaraan dalam beberapa hari mendatang yang bertujuan untuk membentuk pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif.
Jatuhnya Kabul menandai babak terakhir dari perang terpanjang Amerika, yang dimulai setelah serangan teror 11 September 2001.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: