Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hindari Bahaya, Negara-negara Ini Telah Mengevakuasi Warganya dari Kabul dan Menutup Kedutaan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 17 Agustus 2021, 07:24 WIB
Hindari Bahaya, Negara-negara Ini Telah Mengevakuasi Warganya dari Kabul dan Menutup Kedutaan
Ribuan orang memadati bandara di Kabul di tengah situasi yang semakin mencekan setelah taliban mengasai Afghanistan/Net
rmol news logo Finlandia menjadi salah satu negara yang menutup kedutaannya di Kabul seiring dengan situasi mencekam di Afghanistan dalam seminggu belakangan. Kedutaan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"Pemerintah telah mengevakuasi diplomatnya dari Afghanistan dan terus memantau situasi," isi pernyataan Kementerian Luar Negeri dalam situsnya, Senin (16/8).

Selain Finlandia, Inggris juga telah mengirimkan penerbangannya pada Senin dan mengevakuasi warganya

Afghanistan dalam situasi yang menakutkan setelah Kelompok Taliban menguasai beberapa wilayah dan mengambilalih kekuasaan. Suara tembakan terdengar di mana-mana dan puluhan orang harus mendapat perawatan di rumah sakit karena terluka. Asap mengepul dari sumber tembakan di beberapa lokasi, termasuk di dekat bandara di Kabul.

Arab Saudi telah menarik semua anggota misi diplomatiknya di Afghanistan. Saat ini semua terpantau aman dan berada di rumah masing-masing, seperti yang dilaporkan media lokal.

Korea Selatan terus berkoordinasi dengan warganya di Kabul untuk proses evakuasi. Hingga saat ini, Duta besar Korea Selatan dan beberapa anggota staf kedutaan masih di Afghanistan menunggu proses selanjutnya.

Australia mengirimkan dua pesawat C-174 Globemaster dan satu pesawat KC-30A untuk mengevakuasi 130 warganya. Bersamaan dengan itu diturunkan juga 250 personel militer Australia untuk membantu proses evakuasi, menurut pernyataan dari Departemen Pertahanan Australia pada Senin.

Australia telah bertindak sejak dini di mana mereka menutup kedutaan besarnya di Kabul pada bulan Mei, menyusul penarikan semua pasukan militernya pada bulan Juli.

Lain halnya dengan Prancis yang memberikan pilihan kepada warganya. Menteri pertahanan Prancis Florence Parly, pada Senin mengatakan, Warga negara dan diplomat Prancis, yang bersedia dan mampu mencapai bandara Kabul, dijemput dan diterbangkan ke sebuah pangkalan di Uni Emirat Arab pada Senin malam.

Selandia Baru mulai mengevakuasi warganya serta warga negara Afghanistan yang bekerja bersama Angkatan Pertahanan Selandia Baru. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, ada 53 warga Selandia Baru di Afghanistan dan 37 orang lainnya yang bekerja bersama NZDF.

Swedia juga akan mengevakuasi warganya menurut Menteri Luar Negeri Ann Linde.

China telah mengevakuasi sebagian besar warganya terlebih dahulu, saat gerakan Taliban semakin mengkhawatirkan pada minggu lalu. Namun, China tidak menutup kedutaannya.

Jerman telah menutup kedutaannya pada Minggu. Pasukan tentara Jerman, Bundeswehr, telah mengirimkan pesawat angkut A400M dan 30 pasukan terjun payung untuk mengevakusasi warga Jerman di Afghanistan.

Turki telah mengevakuasi warga negaranya pada Senin (16/8) dengan pesawat Turkis Airline. Sebanyak 324 penumpang diterbangkan dari bandara di Kabul. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA