"Diskusi yang bermanfaat dengan Menteri Luar Negeri Blinken tentang Afghanistan. Prioritas langsung kami adalah memastikan keselamatan warga negara kami & mereka yang mendukung pekerjaan kami selama 20 tahun terakhir," cuit Raab, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (17/8).
“Kami juga membahas perlunya koordinasi internasional untuk mencegah Afghanistan digunakan sebagai basis kelompok teroris, dan pendekatan yang lebih luas untuk meringankan penderitaan rakyat Afghanistan,†tambahnya.
Dalam panggilan telepon terpisah dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, Raab berterima kasih kepadanya atas komitmen Qatar terhadap proses perdamaian Afghanistan.
"Taliban berjanji dalam Perjanjian Doha untuk terlibat dalam pembicaraan dengan itikad baik, tetapi tindakan mereka sejauh ini mengkhianati janji itu. Mereka harus dimintai pertanggungjawaban," cuitnya, merujuk pada pembicaraan yang diselenggarakan Qatar tentang Afghanistan.
Taliban memasuki ibu kota Kabul pada Minggu (15/8), mengambil alih negara itu untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun.
Dengan runtuhnya pemerintah, fokus saat ini telah beralih ke keselamatan warga sipil dan pengungsi serta masa depan Afghanistan di bawah Taliban.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: