Sebagai salah satu sekutu AS situasi tersebut dikatakan oleh sejumlah pihak menjadi sebuah peringatan bagi Taiwan, yang kemungkinan akan bernasib serupa Afghanistan, ditinggalkan dan dibiarkan sendiri mengatasi kekacauan jika terjadi perang dengan China.
“Satu-satunya pilihan Taiwan adalah membuat dirinya lebih kuat, lebih bersatu, dan lebih bertekad untuk mempertahankan diri,†kata Tsai, seperti dikutip dari
Taiwan News, Kamis (19/8).
Dalam sebuah posting di halaman Facebook-nya , Tsai menulis bahwa Taiwan harus mengambil tindakan sendiri dan tidak hanya bergantung pada orang lain untuk melindungi negara.
“Menghadapi setiap jenis tantangan dan ancaman, jika generasi kita tidak berusaha untuk meletakkan dasar yang kuat bagi keamanan, kebebasan dan demokrasi Taiwan, tetapi memilih untuk meninggalkannya, kita akan terbukti merugikan generasi rakyat Taiwan,†ujarnya.
Presiden juga menekankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan serta keamanan kolektif dan kemakmuran masyarakat internasional sebagai elemen penting yang terkait dengan makna Taiwan dan keberadaannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: