Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia Berikutnya?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 19 Agustus 2021, 22:49 WIB
Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia Berikutnya?
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob selangkah lebih dekat untuk membentuk pemerintahan berikutnya setelah mengamankan mayoritas parlemen dari koalisi yang sama yang runtuh awal pekan ini/Reuters
rmol news logo Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob selangkah lebih dekat untuk membentuk pemerintahan berikutnya setelah mengamankan mayoritas parlemen dari koalisi yang sama yang runtuh awal pekan ini.

Jika dikonfirmasi, pengangkatan Ismail Sabri akan menandai kembalinya partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke kepemimpinan Malaysia, tiga tahun setelah kalah dalam pemilihan umum karena tuduhan korupsi, terutama seputar skandal miliaran dolar di dana investasi 1Malaysia Development Berhad ( 1MDB).

Kini Malaysia dipimpin oleh Perdana Menteri sementara Muhyiddin Yassin. Muhyiddin mengundurkan diri dari kursi perdana menteri awal pekan ini setelah mengakui bahwa dia telah kehilangan dukungan mayoritas.

Pada hari ini (Kamis, 19/8), Muhyiddin mengatakan bahwa koalisinya dengan suara bulat mendukung mantan wakilnya, Ismail Sabri Yaakob, untuk memastikan kesinambungan kebijakan tentang memerangi Covid-19 dan pemulihan bangsa.

Sementara itu, seperti dikabarkan Al Jazeera, Sekretaris Jenderal UMNO Ahmad Maslan mengatakan dalam sebuah cuitan di Twitter bahwa Ismail Sabri saat ini mendapat dukungan dari 114 legislator dari 222 kursi parlemen. Angka tersebut melampaui 111 yang dibutuhkan untuk mayoritas sederhana.

Belum ada kepastian apakah Ismail Sabri akan menjadi Perdana Menteri Malaysia berikutnya. Keputusan tentang kepala pemerintahan baru kemungkinan akan diumumkan pada hari Jumat (20/8) setelah Raja Al-Sultan Abdullah bertemu dengan bangsawan senior lainnya di negara itu.

Di Malaysia, Peran Raja sebagian besar bersifat seremonial. Namun, Raja berperan untuk menunjuk orang yang dia yakini memiliki dukungan mayoritas di Parlemen sebagai perdana menteri.

Pesaing lainnya, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, memimpin aliansi tiga partai yang merupakan blok oposisi terbesar dengan 88 suara. Akan tetapi, bahkan jika semua partai oposisi mendukungnya, dia masih kalah dengan hanya 105 suara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA