Serangan ini dilancarkan menyusul bentrokan antara tentaranya dan pengunjuk rasa Palestina selama demonstrasi untuk memperingati pembakaran Masjid Al-Aqsa Yerusalem 52 tahun yang lalu.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam (21/8), militer Israel mengatakan telah menyerang empat lokasi pembuatan dan penyimpanan senjata di Gaza milik kelompok Hamas.
Serangan itu dilancarkan beberapa jam setelah tentara Israel menembaki kerumunan pemuda Palestina yang menggelar aksi protes di pagar pembatas yang memisahkan wilayah Israel dan Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa akibat serangan itu, puluhan orang terluka, termasuk seorang anak Palestina berusia 13 tahun yang ditembak di kepala.
"Empat puluh satu warga sipil terluka dengan berbagai cedera," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Di sisi lain, militer Israel menyebut para pengunjuk rasa sebagai "perusuh".
Sementara itu, sebagaimana dikabarkan
Al Jazeera, kelompok Hamas menyebut bahwa serangan berlebihan pasukan Israel itu adalah hal yang hal biasa yang biasa dilakukan Israel.
"Palestina akan terus mengirim pesan bahwa mereka tidak akan membiarkan pasukan Israel terus memaksakan pengepungan di Jalur Gaza dan rakyatnya," kutipan pernyataan Hamas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: