Keputusan itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra atas nama Presiden Abdelmadjid Tebboune selama konferensi pers pada Selasa (24/8).
"Aljazair telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Kerajaan Maroko mulai hari ini," kata Lamamra, seperti dikutip
Al Jazeera.
Meski begitu, Lamamra mengatakan, konsulat di masing-masing negara akan tetap dibuka.
Selama berpuluh-puluh tahun, Aljazair dan Maroko memiliki ketegangan karena isu Sahara Barat. Lamamr sendiri menyebut Maroko kerap melakukan tindakan bermusuhan.
"Kerajaan Maroko tidak pernah menghentikan tindakan permusuhannya terhadap Aljazair," tekannya.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak Maroko. Kementerian Luar Negeri Maroko juga tidak bisa dihubungi.
Pekan lalu, Aljazair menuduh kelompok yang didukung Maroko sebagai dalang atas kebakaran hutan yang melanda sejak 9 Agustus di sebagian besar wilayah Berber. Kebakaran hutan Aljazair dilaporkan telah menghanguskan puluhan ribu hektar hutan, dan menewaskan sedikitnya 90 orang, termasuk lebih dari 30 tentara.
Lamamra mengatakan, pihaknya juga akan mengintensifkan kontrol keamanan di perbatasan barat dengan Maroko.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: