Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berpotensi Ditunggangi, Isu Taliban Jangan Sampai Jadi Beban Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 25 Agustus 2021, 13:04 WIB
Berpotensi Ditunggangi, Isu Taliban Jangan Sampai Jadi Beban Indonesia
Taliban/Net
rmol news logo Perkembangan situasi di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, dengan Taliban menguasai kabul, telah menyita perhatian publik di dalam negeri.

Berbagai reaksi muncul dari publik yang mewarnai media sosial di tanah air. Segelintir oknum bahkan sempat mengaitkan isu kebangkitan Taliban dengan insiden jatuhnya plafon di Margo City, Depok beberapa waktu lalu.

Catatan sejarah mengenai rezim Taliban yang sempat melindungi pimpinan Al Qaeda, Obama bin Laden, hingga buruknya penanganan hak asasi manusia dan hak-hak perempuan, juga ikut menjadi kekhawatiran di Indonesia.

Namun dosen hubungan internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Teguh Santosa menekankan, isu mengenai Taliban merupakan dinamika politik biasa yang terjadi di sebuah negara.

Hal serupa juga disampaikan oleh ekonom dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Iman Sugema dalam acara yang sama, yaitu dikusi FEMSTATION bertajuk "Sentimen Taliban, Implikasinya ke Indonesia" pada Selasa (24/8).

Menurut Iman, isu Taliban akan menjadi perhatian publik Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga beberapa pihak akan berusaha menungganginya.

"Banyak yang numpang. Banyak penumpang gelap yang untuk kepentingan kelompoknya di Indonesia. Begitu juga dengan politisi," ujarnya.

Untuk itu, Iman mengimbau agar masyarakat Indonesia berhati-hati dalam mencari informasi, dan tidak terlalu menanggapi isu mengenai perkembangan di Afghanistan dengan terlalu berat.

"Jadi anggap ini peristiwa yang memang tidak harus jadi beban diplomasi, kemudian beban relasi politik di Indonesia. dan di negara-negara sahabat di Indonesia," imbaunya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA